Sejarah Gelap Gereja Katolik, Penyiksaan dan Pembunuhan oleh Paus


Sejarah mengatakan bahwa Paus mengambil inisiatif untuk melenyapkan orang-orang yang mempunyai kepercayaan lain selain Katolik.

Sebelum para uskup memulainya, mereka yang tidak mau menurut …
disita tempat tinggalnya dan dikurung dan disiksa di Gereja Roma Katolik.

Sistem penyiksaan ini merupakan siksaan yang paling tidak berperikemanusiaan dan sangat mengerikan. Regulasi ini diresmikan oleh paus yang mengaku mewakilkan Kristus di bumi.

Tahun 1252, Paus Innocent IV pada tahun 1525. Isi perintah tersebut adalah supaya penyesat-penyesat ini dilenyapkan, karena mereka ular berbisa. Untuk melenyapkan mereka diijinkan supaya diadakan penyiksaan terhadap para penyesat.

Perintah “ad exstirpanda” diperbaharui dan diperkuat oleh beberapa paus, yaitu Alexander IV (1254-1261), Clement V (1265-1268), Micholas IV (1288-1292), Bonifasius VIII (1294-1303), dll.

Mula-mula orang yang dianggap penyesat dikucilkan dari gereja. Kalau dalam setahun, dia tidak kembali ke gereja, maka dia boleh disiksa.

Ini menimbulkan peperangan di beberapa kota. Dalam tahun 1209 kota Beizers diduduki oleh orang-orang yang oleh Paus dijanjikan apabila mereka mau terlibat dalam pengejaran orang-orang tersesat akan langsung bisa masuk ke sorga. Tanpa harus melalui api penyucian.

Dilaporkan bahwa ada 60.000 orang dilenyapkan dengan pedang. Darah membanjiri jalan-jalan. Dalam pembunuhan masal di Merindol, 500 wanita dimasukkan ke dalam gudang yang kemudian dibakar. Kalau ada yang berani melompat dari jendela, maka ujung tombak sudah menghadang mereka.

10.000 Hugenot (Protestan) dibunuh dalam pembunuhan masal berdarah di Paris pada hari St. Bartholomeus, tahun 1572. Raja Perancis mengadakan misa sebagai ucapan syukur begitu banyak penyesat dilenyapkan. Untuk menyatakan terima kasih atas kejadian ini, Paus Gregorius XIII pergi ke gereja St. Louis. Sebagai tanda peringatan akan peristiwa ini dibuatkan sebuah mata uang.

Sejak kepausan lahir sekitar tahun 600, lebih dari 50 juta orang dibunuh, sekitar 40 ribu tiap tahunnya demi membangun system kepausan.


Instrumen penyiksaan ini sangatlah kejam,

Wylie mengatakan bahwa,” di kamar penyiksaan ini, mereka temukan begitu banyak macam alat penyiksaan, untuk menamakannya saja… memakan waktu banyak. Ada alat-alat untuk menekan jari-jari sampai tulang keluar dan patah. Ada alat yang dengan perlahan mengupas kuku-kuku jari tangan. Vegitu juga alat untuk menarik lidah , menyendokkan mata sehingga keluar, memotong telinga.

Ada alat yang semacam setrika raksasa, menyetrika kulit dan daging bagian punggung, sehingga tulangnya kelihatan.

Prinsip dari penyiksaan ini, adalah kuasa Paus antara hidup dan mati. Siapa yang tidak menurut harus disiksa, dibunuh dan dibakar.

Si korban digantung dengan ikat pinggang besi di atas pinggangnya (gb bawah), diikat tangan dan pergelangan kakinya, diantaranya ada kayu sehingga si penyiksa dapat menarik kaki korban tersebut. Si korban digantung sedemikian rupa sehingga bagian anus/vagina ditusuk oleh alat yang berbentuk pyramid yang tajam.

;

Si korban dimasukkan ke dalam alat ini (gb. kanan), dan dikompres oleh paku-paku tajam yang menembus berbagai anggota badan, tetapi tidak menembus organ vital untuk membuat si korban tersiksa tetapi tidak mati. Alat ini dapat dibuka dari depan atau belakang , wadah ini sangatlah tebal sehingga tidak ada suara apapun yang dapat terdengar jika pintu siksaan ini tertutup.

;

Alat gergaji (gb. bawah) ini sangat popular di Eropa. Alat ini dipakai untuk menyiksa pemberontak, penyihir, tentara militer yang tidak mau menurut.

;

;

Alat penyiksaan yang di bawah ini dilakukan di seluruh dunia, dimana kerah besi diikat di leher, dan leher si korban ditusuk besi dari belakang sehingga menembus bagian leher depan.

Berikut ini sebagian dari foto dan gambar-gambar alat-alat penyiksaan pada jaman itu.

Jadi inikah agama kepausan yang katanya sangat mencintai kasih dan perdamaian?

Badan Gereja Katolik yang berhak penuh menahan, mengadili dan menghakimi orang-orang yang menentang doktrin dan gereja atau Paus –

Bertentangan dengan 1 Petrus 5:2,3. Kristus tidak pernah mengajarkan untuk menyebarkan InjilNya dengan kekerasan dan pemaksaan, apalagi dengan penahanan, penganiayayaan dan pembunuhan.

;

;
;
;
;
;


KEMBALI




Greetz : ALLAH SWT. = ponco.vs.dodol. = http://yesusitusiapa.xtgem.com/ semoga pintu hati anda terbuka / ____________________Greetz : ALLAH SWT. = ponco.vs.dodol. = http://yesusitusiapa.xtgem.com/ semoga pintu hati anda terbuka / ____________________Greetz : ALLAH SWT. = ponco.vs.dodol. = http://yesusitusiapa.xtgem.com/ semoga pintu hati anda terbuka / ____________________Greetz : ALLAH SWT. = ponco.vs.dodol. = http://yesusitusiapa.xtgem.com/ semoga pintu hati anda terbuka / ____________________Greetz : ALLAH SWT. = ponco.vs.dodol. = http://yesusitusiapa.xtgem.com/ semoga pintu hati anda terbuka / ____________________Greetz : ALLAH SWT. = ponco.vs.dodol. = http://yesusitusiapa.xtgem.com/ semoga pintu hati anda terbuka / ____________________Greetz : ALLAH SWT. = ponco.vs.dodol. = http://yesusitusiapa.xtgem.com/ semoga pintu hati anda terbuka / ____________________Greetz : ALLAH SWT. = ponco.vs.dodol. = http://yesusitusiapa.xtgem.com/ semoga pintu hati anda terbuka / ____________________

Old school Easter eggs.